Aku bermimpi tentangmu, tentang
rupa dan wajah yang sama persis di fotomu.Tentang muka yang selalu berseri dan
memancarkan kedewasaan.Tentang AKU yang kala itu memandang wajah mu dengan
penuh kekaguman.
Aku baru pindah kesekolahmu bersama
teman-teman kelasku(gak semua sih). Hanya ada aku,aby,ita,reska,Yolanda,
reki,sakti,nessa,toban,imel dan utari.Kebetulan kami pindah ke kelas yang
statusnya sama dengan program dan tingkatan kelasku dulu. Aku mulai bersekolah
di sana dan menikmati pakaian baru kami,eh aku lupa bahwa hanya aku yang tetap
bangga memakai almamater SMA 1 *so freak dream.
(Berawal dari pelajaran elektro
kemarin,tentang foto sampul laporan praktikum merangkai 4 jenis nada,aby sempat
protes dengan fotonya,katanya”so bad”.Dan dia mau berfoto ulang.Nah hal ini pun
kebawa sampai ke mimpi). Pelajaran pertama dimulai,yak elektro dengan sikap dan
tegap kami berdiri menyambut guru kami lalu mengucapkan selamat pagi.Tapi taukah
anda,wajah guru itu adalah wajah guru kami semasa di SMA 1, named Frans
Sarungallo.Saya heran kalian yang pindah atau kami??Benar-benar mimpi aneh.
Kita lalu mulai merangkai
komponen-komponen yang begitu kecil itu.Lalu aby langsung menarikku keluar
kelas dan mengajak untuk berfoto lagi buat sampul laporan kami.Ok,saya
mengiyakan saja.Aku,aby,Yolanda,reska,dan Imelda pun berfoto dengan background
lingkungan alam sekolah itu(sayangnya di dunia mimpi,aby yang satu lagi gak
ikut bergabung,padahal dia teman kelompokku juga).
Klimaks:Reki menarikmu dari kelas
XI Ipa 3(kok bisa nyasar ke situ?).Dan mulai berjalan menghampiri kami, aku
menatapmu dengan muka memerah,langkahmu teriring oleh alunan melodi.Berderap
senada dengan music dari soundtrack
Jason Mraz-The World As I See It. Indah sekali.Reki memecah lamunanku dan
memanggilku “pesek,ini *** e…, mau bede’ ma’ foto sama kau, cieee. Well,saya
semakin dibuat tersipu lagi.What a shame men??? Gimana gak malu,berada disampingnya
membuat jantungku berdetak tak karuan.Gak nyangka aja gitu.Dia(she)tiba-tiba
datang melihatku dengan penuh amarah.Ya udah,saya menjauh.Kamu dan dia lalu
pergi bersama…………………………..!!(enough)
Eccank…….. bangun….. ayok gereja.Suara
papa membangunkanku dari mimpi.Aku sedikit lega,saat-saat terakhir mimpi itu
hanya ku habiskan dengan sebulir air
mata.